Spanyol Diprediksi Salip Prancis Jadi Destinasi Terfavorit di Dunia
Pariwisata dunia diperkirakan akan mengalami perubahan signifikan pada tahun 2040, dengan salah satu perubahan paling menonjol yang diprediksi adalah naiknya pariwisataSpanyol.
Proyeksi ini berasal dari studi komprehensif 'Pelancong dan destinasi NextGen: visi tentang transformasi industri pariwisata, yang dikembangkan bersama oleh Google dan Deloitte.
Mengutip dari Time Out, laporan tersebut menganalisis tren pariwisata sejak 1990 dan memproyeksikan hingga 2040, menyoroti peningkatan yang stabil di peringkat pariwisata global Spanyol. Studi tersebut mengaitkan peningkatan ini dengan beberapa faktor, termasuk warisan budaya Spanyol yang kaya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jika prediksi ini benar, itu berarti peningkatan besar sebesar 24 persen dibandingkan dengan jumlah pengunjung ke Spanyol pada tahun 2023, yaitu sekitar 84 juta kunjungan.
Pada Maret tahun ini, 6,3 juta turis internasional berkunjung ke Spanyol, atau naik 21 persen dari tahun 2023. Rekor pengeluaran turis juga terpecahkan pada periode tersebut, melonjak menjadi 8,65 miliar euro atau sekitar Rp151,5 triliun yakni meningkat 29,7 persen.
Meskipun angka-angka tersebut cukup drastis, Spanyol memiliki rata-rata 300 hari cerah per tahun. Dengan suhu di musim panas yang nyaman tapi juga banyak sinar matahari di musim dingin.
Spanyol sendiri telah memastikan kota-kotanya tetap menjadi tempat yang layak huni seperti dengan pelarangan liburan yang akan datang di Barcelona dan pembatasan di Madrid.
Spanyol melakukan investasi besar untuk infrastruktur wisatanya. Mulai dari pembukaan toko-toko cenderamata yang lebih ramah lingkungan hingga potensi kereta cepat di sepanjang Costa del Sol, dan banyak langkah lain yang dilakukan untuk mendukung pariwisata.
(anm/wiw)下一篇:Jangan Kaget! Begini Perkembangan Kasus Teror Kepala Anjing di Ponpes Habib Bahar, Ternyata...
相关文章:
- Tips dari Pramugari Pilih Koper yang Tepat untuk Penerbangan
- Ramai Nasi Uduk Aceh Jual Dendeng Babi, Wagub DKI Beri Respons Luar Biasa
- Bakal Terapkan KRIS, Ini Daftar Iuran BPJS Kesehatan Per Rabu 15 Mei 2024
- Menteri PPPA Dorong Pengembangan Program Pendampingan Fatayat NU untuk RBI
- KPK Tetapkan Wamenkumham Eddy Hiariej Sebagai Tersangka Gratifikasi
- Ramai Nasi Uduk Aceh Jual Dendeng Babi, Wagub DKI Beri Respons Luar Biasa
- Irjen Dedi: 2 Ponsel Milik Brigadir J Tengah Diperiksa Puslabfor Polri
- Ini Dia Mobil Hasil Blasteran Dongfeng
- Utang Jadi Sorotan, Dolar Melemah Usai Penurunan Peringkat Kredit AS
- Wamenperin Beberkan Strategi Kopi Indonesia Kuasai Pasar Global Lewat Inovasi
相关推荐:
- Bintang KPop & Drakor Kini Punya Gerbang Khusus di Bandara Incheon
- Wisata Viral di China, Naik Tangga di Atas Langit Setinggi 1.480 Meter
- Bolehkah Olahraga saat Pilek?
- Bali Masuk Daftar Destinasi Tak Layak Dikunjungi, Dispar Angkat Bicara
- Palsukan Dokumen RUPSLB, Eks Gubernur Sumsel dan Komisaris BSB Dilaporkan ke Bareskrim
- Viral Staf Guru Cekcok dengan Siswa di SMK Pustek Serpong, Kepsek Angkat Suara
- Wisata Viral di China, Naik Tangga di Atas Langit Setinggi 1.480 Meter
- Gagal Dapat Honda, Nissan Sebentar Lagi 'Jadian' dengan Dongfeng
- Harus Dicatat, Ini 6 Efek Samping Minum Cuka Apel untuk Turunkan BB
- Lagi Bercanda dengan Temannya, Siswi SMK Pandawa Tewas Setelah Terjatuh dari Lantai Empat Sekolahnya
- Digugat Oleh MAKI Terkait Kasus Firli Bahuri, Polri Pastikan Bekerja Secara Prosedural
- 2.000 Hektare Sawah di Bali Raib per Tahun Gara
- Bursa Eropa Menguat, Investor Dihantui Dampak Turunnya Peringkat Kredit AS
- Pecinta Ferdinand Harap Bersabar... Polisi Ternyata Belum Menerima Permohonan Penangguhan Penahanan!
- Batam Lokasi Strategis Pengembangan Budidaya Lobster
- Waduh! Edy Mulyadi Ternyata Masih Merahasiakan Hal Ini dari Publik
- PAN, Golkar dan PPP Buka Peluang Merapat, Elite PDIP: Ganjar kan Kader Kami, Tunggu Lah
- Praha Bakal Larang Kegiatan di Bar Larut Malam, Turis Tak Bisa Pesta
- Tas Tertinggal di Bandara Dikira Bom, Ternyata Isinya Uang Rp234 Juta
- Praha Bakal Larang Kegiatan di Bar Larut Malam, Turis Tak Bisa Pesta